jump to navigation

Varikokel September 10, 2008

Posted by drmiharja in Artikel Kedokteran.
Tags: , ,
8 comments

Varikokel atau varicocele adalah suatu kelainan pembuluh darah genital pada laki-laki, berupa dilatasi abnormal . Kelainan ini terdapat pada 15% pria dan 40 % penderita varikokel mengalami infertilitas.

Varikokel pertama kali ditemukan pada abad 16 oleh Ambroïse Paré (1500-1590), ahli bedah jaman Renaissance. Kemudian pada abad 19 oleh Barfield, seorang ahli bedah dari Inggris, menghubungkan adanya infertilitas pria dengan varikokel. Setelah itu, para ahli bedah lain melanjutkan penemuan Bartfield bahwa adanya hubungan antara varikokel dengan infertilitas.

Diagnosis varikokel pada pria biasanya ditemukan secara tidak sengaja karena sering kali tidak menunjukkan gejala, biasanya ditemukan pada waktu melamar untuk menjadi polisi atau tentara. Sering kali, varikokel juga ditemukan sewaktu pasien memeriksakan diri ke dokter karena setelah bertahun-tahun menikah belum mempunyai anak juga.

FAKTOR PENYEBAB

Etiologi dari varicocele sampai saat ini tidak diketahui, tetapi diyakini terjadinya varikokel disebabkan oleh multi factorial. Beberapa teori telah dibuat untuk menjelaskan terjadinya varikokel dan juga dimana 90% dari varikokel terjadi pada sisi kiri. Teori-teori tersebut adalah :

· Kelainan congenital berupa tidak adanya katup pada vena testikularis kiri., yang seharusnya berfungsi untuk mencegah aliran retrograde darah.

· Variasi abnormal dari vena-vena testis, berupa ketidaksimetrisan bentuk dengan vena testikularis kanan yang langsung menuju vena cava inferior dan vena testikularis kiri menuju vena renalis kiri. Hal ini akan menyebabkan lambatnya aliran balik dari vena testikularis kiri.

· Fenomena “nutcracker”, yaitu vena renalis kiri tertekan antara arteri mensentrika superior dan aorta. Hal ini akan menyebabkan tingginya tekanan dari vena testikularis kiri yang menuju ginjal kiri.

· Peningkatan panjang dari vena testikularis kiri, vena sebelah kiri 8-10 cm lebih panjang dibandingkan vena testikularis kanan.

· Sudut yang lebih tajam pada vena testikularis kiri saat memasuki vena renalis kiri, sehingga tekanan pada vena testikularis kiri menjadi lebih tinggi.

Varikokel sebelah kanan dapat muncul bersamaan dengan yang kiri (bilateral varikokel), tetapi varikokel yang mengenai sisi sebelah kanan saja sangat jarang terjadi. Apabila hanyan mengenai sebelah kanan saja, kemungkinan terjadinya thrombosis atau oklusi dari vena cava inferior harus dipikirkan.

Varikokel bervariasi dalam ukuran, dan dapat di klasifikasikan menjadi 3, yaitu:

· Grade 0- subklinikal varikokel, tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisi, dapat dideteksi dengan USG atau venografi

· Grade 1- terdeteksi dengan palpasi(<1cm), biasanya dengan dibantu pasien melakukan valsava maneuver

· Grade 2 – dapat dengan mudah dideteksi dengan palpasi tanpa perlu melakukan maneuver valsava (1-2cm)

· Grade 3- dapat dideteksi hanya dengan inspeksi (>2cm)

Gejala klinis dan diagnosa

Pasien dengan varicokel biasanya tanpa gejala dan seringkali datang akibat sulit mempunyai anak setelah menikah beberapa tahun. Pasien juga bisa mengeluhkan adanya nyeri pada skrotum atau perasaan berat pada skrotum. Keluhan yang sering muncul pada varikokel adalah adanya perasaan adanya kantong pada skrotum” bag of worms”.

Terapi bedah merupakan terapi primer pada varikokel. Adanya varikokel tidak selalu merupakan indikasi untuk melakukan operasi. Karena efek samping dari operasi yang mungkin terjadi seperti kerusakan testis, evaluasi varikokel harus dilaksanakan dengan cermat sebelum diputuskan untuk melakukan operasi. Terapi untuk varikokel adalah teknik bedah minimal invasive seperti Oklusi perkutaneus dengan cara injeksi intravena material tertentu untuk menghentikan varikokel, laparoskopik varikokelektomi, dan juga dengan teknik bedah tradisional, menggunakan teknik ligasi.