jump to navigation

Dhammapada Oktober 4, 2008

Posted by drmiharja in 1.
Tags: , ,
add a comment

Budhha Sakyamuni suatu saat berkata :
” Kita tidak membenci orang yang membenci kita ”
” Kita tidak memiliki kekhawatiran juga keserakahan , karenanya hidup kita penuh dengan kegembiraan ”
” Kita Hidup di dunia yang penuh dengan nafsu keserakahan , seperti bunga teratai yang tetap murni di tengah air kotor “
” Kita hidup di antara keserakahan namun tetap hidup tanpa keserakahan , karenanya kita tidak khawatir dan hidup setiap hari “

” Kita harus dengan tenang menghadapi , menerima dan melindungi diri kita sendiri “
” Kita harus menerima kenyataan untuk mengatasi kemarahan , mengunakan cinta untuk mengatasi ketidakpuasan “
” Kita harus mematuhi hukum alam jagat raya ini “

Budhha Sakyamuni mengajari kita :
” Semua yang ada ini pastilah berubah “
” Semua yang tidak berubah pastilah tidak ada “
” Hidup di dunia ini , karena adanya perubahan alamiah fisiologis diri kita sendiri , Maka kita harus mengatur pikiran kita sendiri untuk menjadi lebih baik “
” Berubah dari orang biasa menjadi orang bijak yang telah mendapatkan pencerahan “

Demikianlah yang pernah kudengar

Pantai Yang lain

Buddha Sakyamuni suatu saat pernah berkata : Satu jalan mengarahkan kita pada keuntungan duniawi dan sementara yang lain memisahkan jalan menuju pantai / sisi yang lain dari suatu kebijaksanaan .

Para murid-murid Buddha !
Kalau kamu menghormati Buddha sebagai gurumu , Janganlah mengejar keuntungan duniawi .
Kamu harus menjauhkan dirimu dari jalan yang penuh nafsu tak berkesudahan itu .

Tidak perduli berapa lama kamu hidup , kita cuma bisa hidup di waktu sekarang .
Tidak peduli berapa besar dunia ini , kita cuma bisa berdiri di tempat di mana kita berada sekarang .

Kita tidak memiliki kemampuan untuk hidup sekaligus di masa lalu , masa sekarang dan masa depan .
Juga kita tidak mampu berdiri di sini dan di sana , berada di tempat ini dan di tempat itu pada saat yang sama .
Sangatlah mustahil bagi kedua kaki kita untuk menjalani dua jalan yang berbeda di saat yang sama , dengan mengabaikan bahwa tujuan dari kedua jalan ini sangat berlawanan dalam arah dan tingkatan kesadarannya .

Karena kita dilahirkan sebagai manusia yang memiliki ide , pemikiran dan kesadaran akan dirinya sendiri , maka adalah sangat alamiah kalau kita mencari kesenangan peribadi .
Tapi apakah kebahagiaan yang paling menguntungkan dan tahan lama untuk kita sendiri ?
Sebelum manusia menyadari apakah kebahagiaan kekal itu , kita biasanya mengejar keuntungan pribadi dan rangsangan-rangsangan indra untuk mendapatkan kepuasan nafsu pribadi kita di dunia ini .

Namun Buddha Sakyamuni mengajari kita : Saat orang mencari kebahagiaan dari nafsu eksternalnya , kesenangan ini akan menjadi sumber penderitaan .

Manusia tidak bisa mendapatkan kepuasaan dari nafsunya karena nafsu kita selalu semakin membesar setelah mereka terpuaskan , karenanya kita tak akan bisa memenuhi gelas nafsu .
Hanyalah dengan mengejar kepuasan spiritual maka kita bisa mencapai kebahagiaan kekal .
Jalan yang akan membawa kita menuju kebahagiaan kekal spirit kita sepenuhnya berbeda dari jalan yang membawa kita mendapatkan keuntungan duniawi .

Mereka yang mencari keuntungan duniawi dari sisi ini adalah makhluk hidup kebanyakan .
Mereka yang lebih maju menuju sisi yang lain untuk mencari kesempurnaan spiritual disebut sebagai orang yang sedang memperbaiki dirinya .

Orang yang telah mendapatkan pencerahan dan telah mencapai sisi yang lain dan telah memperoleh keselamatan spiritual disebut sebagai Buddha .

Ayat 1 : Jangan serakah akan keuntungan duniawi .

Buddha Sakyamuni berkata : Satu jalan mengarahkan kita untuk mengejar keuntungan duniawi , jalan yang lain mengarahkan kita menuju ketenangan kekal .

Buddha Sakyamuni berkata : Para murid Buddha ! Karena kamu menghormati Buddha sebagai guru , kamu harus mengerti hal-hal berikut ini : Janganlah rakus akan keuntungan duniawi ! Yakinkan dirimu berada jauh dari jalan itu .

( Mengejar kepuasan spiritual tak bisa digantikan dengan mengejar nafsu . Nafsu hanya menciptakan mafsu yang lebih besar yang pada akhirnya akan menimbulkan penderitaan . Ketenangan diri dan keuntungan duniawi adalah dua jalan berbeda . )

Ayat 2 : Sedikit saja bisa mencapai sisi yang lain .

Buddha Sakyamuni berkata : Dari begitu banyak orang di dunia ini sangat sedikit orang yang dapat memurnikan pikiran mereka untuk bisa mencapai sisi yang lain , Kebanyakan orang sibuk mengejar keuntungan pribadinya untuk memuaskan nafsu serakah mereka . Karenanya mereka terus terjebak dalam lingkaran penderitaan dalam sisi yang lain .

( Mengejar kepuasan spiritual tak bisa digantikan dengan mengejar nafsu . Nafsu hanya menciptakan nafsu yang lebih besar yang pada kahirnya akan menimbulkan penderitaan . Ketenangan diri dan keuntungan duniawi adalah dua jalan berbeda . )

Ayat 3 : Diri sendiri tempat berlindung .

Buddha Sakyamuni berkata :
Orang-orang suci selalu bersikap tenang di tubuh , mulut dan pikirannya .
Mereka juga menghindari diri untuk mengejar kesenangan duniawi .
Mereka memakai dirinya sendiri untuk melindungi diri .
Keyakinan dirinya adalah tempat berlindung bagi mereka sendiri .

( Menenangkan pikiran berarti membiarkan pikiran beristirahat dan tidak berkerja . Pikiran tenang tidak menilai dari sudut pandangnya sendiri , juga pikiran ini tidak menciptakan harapan keuntungan pribadi di masa yang akan datang . Karenanya pikiran tidak menjadi kacau dan juga tidak memerintah . Pada saat yang sama pikiran tetap tajam karena tidak terikat pada perspekstif egonya sendiri . )

Ayat 4 : Bangun di antara kerumunan orang tidur .

Buddha Sakyamuni berkata : Saat orang lain terseret dalam pemanjaan tubuh dan pikiran , orang yang sedang memperbaiki dirinya bekerja mendisiplinkan tubuh dan pikiran . Seakan-akan orang lain sedang bermimpi dan hanya mereka yang bangun .

Buddha Sakyamuni berkata : Orang bijak seperti sedang mengendari seekor kuda yang berlari cepat dan berhenti seketika , sesuai dengan kehendak mereka . Karenanya mereka sangat waspada .

( Mereka yang tidak dapat mengontrol kesadaran pikiran mereka akan dikendalikan oleh nafsu . Bagaimana seseorang bisa di sebut telah bangun ? Orang bijak menjinakan pikiran mereka seperti penunggang kuda yang mengendalikan kudanya dengan mudah . Orang-orang seperti ini dapat menjinakan pikiran mereka dengan sama mudahnya dan benar-benar telah bangun . )

Ayat 5 : Menghindari pemanjaan adalah satu-satunya jalan untuk tetap hidup .

Buddha Sakyamuni berkata :
Hanya mereka yang tidak membiarkan dirinya diombang-ambingkan nafsu benar-benar hidup .
Orang yang memanjakan dirinya bisa disebut telah mati .
Bagaimana mungkin mereka bisa menjaga integritas mereka ?
Hanya mereka yang tidak menarikan musik duniawi yang bisa disebut sebagai manusia sesungguhnya .
Orang yang berjalan dalam irama keduniawian akan ditelan oleh kemanjaan mereka .

Buddha Sakyamuni berkata :
Orang bijak yang telah mendapatkan pencerahan sangat memahami prinsip ini dalam hatinya .
Mereka sangat mengetahui bagaimana menjaga integritas dengan tetap mengusahakan agar kesadaran mereka terus terjaga .
Pikiran mereka tidak terombang-ambing oleh nafsu dan emosi .
Karenanya mereka menjadi tuan bagi dirinya sendiri , tuan bagi kehidupannya sendiri .
Mereka berubah menjadi orang yang penuh suka cita .

( Kalau kita membiarkan nafsu berlari semaunnya , kita kita akan ikut menari bersama nafsu itu dan kehilangan kekuasaan kita . Sekali kita menjadi budak nafsu , kita seakan-akan telah mati . Orang bijak melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri dan menjaga integritas dengan penuh kesadaran . Karenanya mereka menjadi penuh perhatian dan berkuasa dan pada saat yang sama menjadi murni dan penuh kegembiraan . )

Ayat 6 : Meyakini kebenaran dan menjalankan ajaran .

Buddha Sakyamuni berkata :
Orang yang menyadari kebenaran hidup dan melaksanakan prinsip-prinsip itu memiliki tujuh karakteristik .

1 ) Keyakinan : Mempercayai prinsip-prinsip yang benar .
2 ) Rajin : Berkonsentrasi untuk berlatih sepenuh hati tanpa merasa puas .
3 ) Mematuhi aturan : Menjaga indra dari pemanjaan nafsu .
4 ) Rasa malu : Tidak melakukan hal yang memalukan buat dirinya sendiri maupun orang lain .
5 ) Belajar : Mencari sebanyak mungkin tentang kebenaran .
6 ) Ketenangan : Tenang tanpa dualisme penilaian suka / tidak suka .
7 ) Kebijakan melalui pemusatan pikiran : Merefleksikan jiwa dan raganya melalui medetasi .

Buddha Sakyamuni berkata : Orang seperti itu akan dihormati orang lain di mana pun mereka berada . Orang dengan kebijakan sempurna ini tidak bisa menolong tapi memiliki reputasi akan pengetahuan yang luas dan jauh , seperti gunung himalaya yang berdiri tegak untuk menarik perhatian dari jarak yang jauh .

Buddha Sakyamuni berkata : Orang yang tidak memiliki kebijaksanaan teguh akan tetap tak tampak . Pencari spiritual seperti pemburu malam yang tidak dapat melihat orang yang tidak teguh bahkan di depan mata mereka .

Buddha Sakyamuni berkata : Orang bijak menjaga supaya gaya hidupnya tetap sederhana untuk mendapatkan keuntungan perbaikan spiritual .

Mereka bisa sendirian dan memperoleh kesenangan pribadi dalam prosesnya .
Mereka mampu menyelam dalam kesunyian , baik saat duduk , tidur maupun berjalan .
Mereka melakukan refleksi terhadap diri sendiri dan mendisiplinkan jiwa dan raga saat sendirian .
Mereka dengan suka cita menjadi satu dengan gunung dan rimba dalam kehidupan mereka sehari-hari .

( Jalan satu-satunya menuju kebenaran hanyalah dengan berlatih . Kebenaran tidak melulu hanya dinyayikan / dibicarakan namun dijalankan dalam kehidupan sehari-hari . Orang bijak memahami kebenaran karena mereka mengikuti jalan yang telah di tunjukan oleh kebenaran itu . Mereka benar-benar telah mengerti dua tujuan kebenaran . 1 ) Arti kebenran . 2 ) Prinsip meletakan kebenaran dalam latihan . )

Ayat 7 : Niwarna adalah tujuan tertinggi .

Buddha Sakyamuni berkata :
Pengertian nirwana berarti murninya pikiran dan bebasnya pikiran dari ikatan dunia fana .
Tempat ini adalah tujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh orang bijak yang telah mencapai pencerahan .
Semua bentuk siksaan diri tidaklah sesulit bersabar dan ketenangan dalam kemalangan .

Mereka yang merusak dunianya tidaklah bisa disebut sebagai orang yang telah ditahbiskan .
Mereka yang terjebak dalam dunia dan tidak bisa bebas dari kekhawatiran tidak bisa dikualifikasikan sebagai biksu .

( Saat pikiran kita murni , pikiran itu tidak mengandung komponen -komponen negatif seperti egois , kemarahan , keserakahan , arogansi dan harga diri . Dengan begitu kita tidak menyakiti dunia tempat kita tinggal juga kita tidak disakiti olehnya . Pikiran semacam ini membuat kita penuh perhatian namun tanpa ikatan . Maka kita akan menjadi tuan yang sebenarnya bagi diri kita sendiri . )

Ayat 8 : Ketenangan adalah kegembiraan yang manis .

Buddha Sakyamuni berkata :
Tidak ada jasa kebajikan yang lebih baik daripada hati yang penuh cinta kasih .
Tidak ada kegembiraan yang lebih manis daripada ketenangan pikiran .
Tidak ada kebenaran yang lebih murni daripada menyadari intisari ketidakkekalan .
Tidak ada agama yang lebih mulia daripada agama yang mengembangkan kebijaksanaan .
Tidak ada filsafat yang lebih besar daripada ajaran untuk menguji kebenaran tentang diri kita sendiri saat sekarang .

( Memahami prinsip yang tepat dan melakukannya , itulah kebenarna yang dapat diandalkan ! Melakukan refleksi terhadap diri sendiri dan memurnikan pikiran kita untuk memperoleh ketenangan dan kedamaian kekal , itulah kebenaran yang dapat diandalkan ! Mengembangkan kebijaksanana dan merasakan buahnya yang manis , itulah kebenaran yang dapat diandalkan ! Naskah-naskah nyanyian pujian dan simbol-simbol ritual tanpa memurnikan pikiran seseorang secara benar dan tanpa memurnikan pikiran seseorang secara benar dan tanpa pencapaian hasil akhir yang benar dapat dikatakan tidak bisa diandalkan . )

Diabetes Melitus September 27, 2008

Posted by drmiharja in Kencing Manis.
Tags: , , , , , , , ,
2 comments

PENDAHULUAN

Diabetes sudah dikenal sejak berabad-abad sebelum Masehi. Pada Papyrus Ebers di Mesir ± 1500 SM, digambarkan adanya penyakit dengan tanda-tanda banyak kencing.

Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Klasifikasi atau jenis diabetes ada bermacam-macam, tetapi di Indonesia yang paling banyak ditemukan adalah DM tipe 2. Jenis diabetes yang lain adalah DM tipe 1, diabetes kehamilan/gestasional (DMG) dan diabetes tipe lain. Ada juga kelompok individu lain dengan toleransi glukosa abnormal tetapi kadar glukosanya belum memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelompok DM, disebut toleransi glukosa terganggu (TGT).

Sebenarnya penyakit diabetes tidaklah menakutkan bila diketahui lebih awal. Kesulitan diagnosis timbul karena kadang datangnya dengan tenang dan bila dibiarkan akan menghayutkan pasien dalam komplikasi fatal. Oleh karena itu mengenal tanda-tanda awal penyakit ini menjadi sangat penting.

Di Indonesia penyandang DM tipe 1 sangat jarang. Ini mungkin karena Indonesia terletak di khatulistiwa atau barang kali faktor genetiknya memang tidak menyokong, atau mungkin juga karena diagnosis DM tipe 1 yang terlambat sehingga pasien sudah meninggal akibat komplikasi sebelum didiagnosis.

DM tipe 2 meliputi lebih 90% dari semua populasi diabetes, dimana faktor lingkungan sangat berperan. Di beberapa negara yang mengalami perubahan gaya hidup yang sangat berbeda dengan cara hidup sebelumnya karena memang mereka lebih makmur, kekerapan diabetes bisa mencapai 35%. Hal ini dapat dilihat dari studi Wadena bahwa secara genetik mereka yang sama-sama kulit putih, prevalensi DM di Eropa lebih rendah. Di sini jelas karena orang-orang di Wadena lebih gemuk dan hidupnya lebih santai.

Menurut penelitian epidemiologi yang telah dilaksanakan di Indonesia,  berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti saat ini, diperkirakan tahun 2020 nanti jumlah penduduk Indonesia yang berusia diatas 20 tahun sebesar 178 juta jiwa. Dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta pasien diabetes.

Hal ini disebabkan oleh faktor :

1. Faktor demografi

  • Jumlah penduduk meningkat
  • Penduduk berumur > 40 tahun meningkat
  • Urbanisasi

2. Gaya hidup yang kebarat-baratan

  • Pendapatan perkapita tinggi
  • Restoran cepat saji
  • Hidup santai

3. Berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi

FAKTOR PENCETUS

Sudah lama diketahui bahwa diabetes merupakan penyakit keturunan, tetapi faktor keturunan saja tidak cukup. Masih mungkin bibit ini tidak menampakkan diri secara nyata sampai akhir hayatnya.

Beberapa faktor yang sering merupakan faktor pencetus diabetes melitus adalah:

· Kurang gerak/malas

· Makanan berlebihan

· Kehamilan

· Kekurangan produksi hormon insulin

· Penyakit hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin

· Adanya infeksi virus (pada DM tipe 1)

· Minum obat-obatan yang bisa menaikkan kadar glukosa darah

· Proses menua

GEJALA DAN TANDA-TANDA AWAL

Pada awal penyakit seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh penderita. Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian ialah :

1. Keluhan klasik :

a) Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah.

Penurunan BB yang berlangsung dalam waktu relatif singkat harus menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah yang hebat disebabkan glukosa dalam darah tidak masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus.

b) Banyak kencing

Karena sifatnya kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing.

c) Banyak minum

Rasa haus amat sering dialami oleh penderita karena banyaknya cairan yang keluar melalui kencing. Untuk menghilangkan rasa haus itu penderita harus banyak minum.

d) Banyak makan

Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisasikan menjadi glukosa darah, tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita selalu merasa lapar.

2. Keluhan lain :

a) Gangguan saraf lepi/kesemutan

b) Gangguan penglihatan

c) Gatal/bisul

d) Gangguan ereksi

e) Keputihan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Untuk diagnosis DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk pemantauan hasil pengobatan dapat diperiksa glukosa darah kapiler.

Ada perbedaan antara uji diagnostik DM dan pemeriksaan penyaring. Uji diagnostik DM dilakukan pada mereka yang menunjukkan gejala/tanda DM, sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala, tapi mempunyai resiko DM. Pemeriksaan penyaring dikerjakan pada kelompok dengan salah satu resiko DM sebagai berikut :

1. Usia > 45 tahun

2. Berat badan lebih : BBR > 110% BB idaman atau IMT > 23 kg/m2

3. Hipertensi ( >140/90 mmHg )

4. Riwayat DM dalam garis keturunan

5. Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau BB lahir bayi > 4000 gram

6. Riwayat DM dalam kehamilan

7. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan trigliserid > 250 mg/dl

Catatan :

Untuk kelompok resiko tinggi yang hasil pemeriksaan penyaringnya negatif, pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan tiap tahun. Sedangkan bagi mereka yang berusia > 45 tahun tanpa faktor resiko pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun.

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau kadar puasa darah puasa kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.

DIAGNOSIS

Diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, atau pruritus vulva pada pasien wanita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM untuk kelompok tanpa keluhan khas DM. Hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapat sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl, kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl pada hari yang lain atau dari hasil tes toleransi glukosa oral (TTGO) didapatkan kadar glukosa pasca pembebanan ≥ 200 mg/dl.

PENATALAKSANAAN

Pengelolaan DM untuk jangka pendek tujuannya adalah menghilangkan keluhan/gejala DM dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat. Untuk jangka panjang, tujuannya lebih jauh lagi, yaitu mencegah penyulit. Baik makroangiopati, mikroangiopati, maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas dan mortalitas DM.

Dalam mengelola DM langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa edukasi, perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Bila sasaran pengendalian diabetes yang ditentukan belum tercapai dilanjutkan dengan penggunaan obat/pengelolaan farmakologis. Pada kegawatan tertentu (ketoasidosis, diabetes dengan infeksi, dan stress), pengelolaan farmakologis dapat langsung diberikan, umumnya berupa suntikan insulin.

Pilar utama pengelolaan DM

  1. Edukasi

Prinsip dasar :

Sampaikan informasi secara bertahap, mulai dari yang sederhana baru kemudian yang lebih kompleks.

Hindari informasi yang terlalu banyak dalam waktu singkat.

Sesuaikan materi edukasi dengan masalah pasien.

Libatkan keluarga / pendamping dalam proses edukasi.

Berilah nasihat yang membesarkan hati dan hindari kecemasan.

Usahakan adanya kompromi tanpa ada paksaan.

Diskusikan hasil laboratorium.

Berikan motivsi / penghargaan atas hasil yang dicapai.

Materi Edukasi :

Apa itu diabetes

Faktor pencetus

Gejala

1. keluhan klasik : berat badan turun, banyak kencing, banyak minum, banyak minum.

.2. keluhan lain : kesemutan, bisul / gatal, gangguan penglihatan, gangguan ereksi, keputihan.

Diagnosa

Pengobatan

Komplikasi dan pencegahan

B. Perencanaan makan

Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam karbohidrat, protein, dan lemak. Sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut :

Karbohidrat 60-70%

Protein 10-15%

Lemak 20-25%

Jumlah kandungan kolesterol < 300 mg/hari. Diusahakan lemak dari sumber asam lemak tidak jenuh (misalnya nuts, alpukat, dan minyak zaitun) dan hindari asam lemak jenuh.

Jumlah kandungan serat ± 25 g/hari, diutamakan serat larut (gums, pectin). Konsumsi garam dibatasi (≥ 2400 mg/hari) bila terdapat hipertensi. Pemanis dapat digunakan secukupnya (tidak lebih dari 5% kebutuhan kalori total).

Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman. Untuk penentuan status gizi dipakai Body Mass Index = Indeks Massa Tubuh (IMT) :

BMI = IMT = BB (kg)

{tb (m)}2

Klasifikasi IMT :

Berat badan kurang < 18,5

Berat badan normal 18,5-22,9

Berat badan lebih > 23,0

· Dengan resiko 23,0-24,9

· Obes grade I 25,0-29,9

· Obes grade II > 30,0

Berat ideal : IMT ♀ = 18,5-22,9 kg/m

IMT ♂ = 20-24,9 kg/m2

Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Perhitungan berat badan ideal dengan rumus Brocca :

BB ideal = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg

Pada laki-laki yang tingginya < 160 cm atau perempuan yang tingginya < 150 cm berlaku rumus :

BB ideal = (TB dalam cm – 100) x 1 kg

C. Latihan jasmani

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai CRIPE.

1) Continious

Latihan harus berkesinambungan dan dilakukan terus-menerus tanpa berhenti, contoh : bila pilih jogging 30 menit, maka selama 30 menit pasien melakukan jogging tanpa istirahat.

2) Rythmical

Latihan olah raga harus dipilih yang berirama, yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, contoh : jalan kaki, jogging, berlari, berenang, bersepeda, mendayung, mendayung. Main golf, tennis, atau badminton tidak memenuhi syarat karena banyak berhenti.

3) Interval

Latihan dilakukan selang-seling antara gerak cepat dan lambat, contoh : jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan, dan sebagainya.

4) Progressive

Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit.

5) Endurance

Untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jogging.

Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan (jalan santai/cepat sesuai umur), jogging, berenang dan bersepeda. Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan jasmani adalah jangan memulai olah raga sebelum makan. Memakai sepatu yang pas, harus didampingi orang yang tahu mengatasi serangan hipoglikemia, harus selalu membawa permen, membawa tanda pengenal sebagai pasien DM dalam pengobatan dan memeriksa kaki secara cermat setelah olah raga.

Perhatikan : Jika gula darah sebelum olah raga < 100 mg/dl, harus terlebih dahulu makan karbohidrat ± 25-50 g. Jika kadar gula darah > 250 mg/dl, jangan melakukan latihan jasmani berat ( misalnya bulu tangkus, sepakbola,dan lainnya).

D. Obat diabetic

Ada 2 jenis obat diabetik :

1. Suntikan Insulin

2. Obat Hipoglikemik Oral

1. Insulin

Prinsip pemberian insulin :

1. Pada keadaan emergency berikan regular insulin.

2. Pada permulaan pemberian insulin, coba injeksi tunggal dengan intermediate acting insulin.

3. Mulai dengan dosis kecil, dinaikkan secara perlahan-lahan.

4. Untuk merubah dosis, tunggu beberapa hari sampai 1 minggu.

5. Jika kontrol sukar, berikan intermediate acting insulin 2 kali sehari.

6. Harus dihindarkan terjadinya hipoglikemia.

Indikasi pemakaian insulin :

1. DM tipe 1

2. DM tipe 2 yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemi oral dosis maksimal.

3. DM gestasional, bila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah.

4. Keadaan stress berat seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stoke.

5. Ketoasidosis diabetic dan koma hiperosmolar.

6. Gangguan fungsi hati dan ginjal berat.

7. DM dengan infeksi akut (selulitis atau ganggren).

Ada 3 tempat suntikan yang sering digunakan, yaitu dinding perut, lengan dan paha, dimana absorpsi paling cepat adalah dinding perut à lengan à paha. Karena itu apabila memindahkan lokasi suntikan dari satu tempat ke tempat lain, jangan dilakukan tiap hari tapi lakukan rotasi tempat suntikan (rotasi huruf O) setiap 14 hari, supaya tidak memberikan perubahan kecepatan absorpsi setiap hari. Jarak antara suntikan pertama dengan berikutnya harus lebih dari 2 cm.

Efek samping pemakaian insulin :

1. Hipoglikemia

à suntikan insulin dosis biasa, makan kurang.

à kerja fisik berlebihan, makan tidak ditambah

gejala : – gangguan otak (lesu, lemah, sulit bicara, kejang-coma)

– gangguan parasimpatik (lapar, mual, tensi turun)

gangguan simpatis (keringat dingin, bibir-tangan gemetar)

2. Insulin Lipodistrofi

Timbulnya hipertrofi atau hipotrofi jaringan lemak di tempat suntikan, karena menyuntik di tempat sama.

3. Reaksi alergi local pada tempat suntikan

4. Insulin Resisten

Apabila untuk mencegah hiperglikemia dan ketosis diperlukan insulin > 200 U/hari. Hal ini disebabkan timbulnya antibody terhadap insulin. Terapi : Prednison 80-100 mg/hari.\

2. Obat Hipoglikemik Oral

Prinsip dalam memilih obat hipoglikemik oral :

1. Mulai dari dosis kecil, dinaikkan secara bertahap.

2. Harus tahu cara kerja, lama kerja, dan efek samping.

3. Jika diberikan bersama obat lain, pikirkan interaksi obat.

4. Jika gagal, pikirkan kombinasi dengan obat lain.

5. Usahakan agar harga obat terjangkau oleh pasien

Jenis obat hipoglikemik oral :

1. Pemicu sekresi insulin

Sulfonilurea

Golongan obat ini bekerja dengan menstimulasi sel beta pankreas untuk melepaskan insulin yang tersimpan. Golongan obat ini tidak dapat dipakai pada DM tipe 1. Efek ekstra pancreas yaitu memperbaiki sensitivitas insulin ada, tetapi tidak penting karena obat ini tidak bermanfaat pada pasien yang insulinopenik.

Dosis maksimal obat golongan sulfonilurea tidak sama di berbagai dunia. Untuk glipizid ada yang memakai dosis maksimal 40 mg, kelompok lain 10 mg. Penelitian lain dengan gliburid (glibenklamid) dengan dosis yang dinaikkan bertahap dari 2,5-20 mg sehari. Karena itu dianjurkan untuk menaikkan dosis glibenklamid sampai 20 mg, sebelum menambah nielfonnin atau kombinasi dengan insulin.

Pada pemakaian sulfonilurea umumnya selalu dimulai dengan dosis rendah untuk menghindari kemugkinan hipoglikemia.

Glinid

Glinid merupakan obat generasi baru yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu : Repaglinid (derivate asam benzoate) dan Nateglinid (derivate fenilalanin). Obat ini diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral dan dieksresi secara cepat melalui hati.

2. Penambah sensitivitas terhadap insulin Biguanid

Saat ini dari golongan yang masih dipakai adalah morfin, fenformin, dan burdormin tidak dipakai lagi karena efek samping asidosis laklat.

Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat seluler, distal dari reseptor insulin serta pada efeknya menurunkan produksi glukosa hati. Metformin meningkatkan pemakaian glukosa darah dan diperkirakan menghambat absorpsi glukosa dari usus pada keadaan sesudah makan.

Metformin menurunkan kadar glukosa darah tetapi tidak menyebabkan penurunan sampai di bawah normal, karena itu tidak disebut sebagai obat hipoglokemik, tetapi obat antihiperglikemik. Pada pemakaian tunggal, metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20%. Metformin tidak menyebabkan kenaikkan berat badan seperti pada pemakai sulfonilurea.

Kombinasi sulfonilurea dengan metformin tampak merupakan kombinasi yang rasional karena cara kerja yang berbeda yang saling aditif. Kombinasi sulfonylurea dengan metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah lebih banyak daripada pengobalan tunggal masing-masing. Baik pada dosis maksimal keduanya maupun pada kombinasi dosis rendah.

Tlazolidindion

Tlazolidindion adalah golongan obat baru yang mempunyai efek farmakologis meningkatkan sensitivitas insulin, dapat diberikan secara oral. Golongan ini bekerja meningkatkan glukosa disposal pada sel dan mengurangi produksi glukosa di hati.

Golongan obat baru ini diharapkan dapat lebih tepat bekerja pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin dan dapat pula digunakan untuk mengatasi berbagai manifestasi resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia dan juga tidak menyebabkan kelelahan sel beta pankreas.

3. Penghambat glukosidase alfa

Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim glukosidase alfa di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan hiperglikemia postprandial.

Obat ini bekerja di lumen usus dan tidak menyebabkan hipoglikemia dan juga tidak berpengaruh pada kadar insulin.

Efek samping akibat maldigesti karbohidrat berupa gejala gastrointestinal seperti meteorismus, flatulen dan diare. Penghambat glukosidase alfa dapat menghambat bioavailabilitas metformin jika diberikan bersamaan pada orang normal.

Cara pemberian obat hipoglikemia oral :

§ Sulfolniurea generasi I & II : 15 – 30 menit sebelum makan

§ Glimepiride : sebelum / sesaat sebelum makan

§ Repaglinid, Nateglinid : sesaat sebelum makan

§ Metformin : sebelum/sesudah makan karbohidrat (sesuai toleransi)

§ Penghambat glukosidase a (Acarbose) : bersama suapan pertama

§ Glitazone : tidak bergantung pada jadual makan

§ OHO dimulai dengan dosis kedil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, bisa sampai dosis mendekati maksimal atau maksimal.

§ Hindari penggunaan OHO kerja panjang pada usia lanjut dengan DM

KOMPLIKASI

dibagi atas 2 :

I. Komplikasi Akut

Ø koma diabetika ketoasidisis

Ø koma hiperosmolar nonketotik

Ø hipoglikemik

II. Komplikasi Kronik

Ø Makrovaskuler : penyakit jantung koroner

penyakit cerebrovaskuler

penyakit pembuluh darah perifer (gangrene) Komplikasi ini paling sering ditemukan pada penderita di Indonesia dan sering sekali tidak sadari, padahal komplikasi ini mudah sekali dicegah.

Gejala yang muncul adalah adanya luka yang tidak sembuh sembuh, biasanya dikaki atau jari2 kaki. jarang sekali berasa perih ato nyeri. hal ini yang membuat pasien tidak pernah mengeluh dan memperhatikan luka kakinya. berakibat luka menjadi makin besar dan merusak jaringan sekitarnya.

Ø Mikrovaskuler : diabetik retinopati

diabetik neuropati

diabetik nefropati

rentan terhadap infeksi

Varikokel September 10, 2008

Posted by drmiharja in Artikel Kedokteran.
Tags: , ,
8 comments

Varikokel atau varicocele adalah suatu kelainan pembuluh darah genital pada laki-laki, berupa dilatasi abnormal . Kelainan ini terdapat pada 15% pria dan 40 % penderita varikokel mengalami infertilitas.

Varikokel pertama kali ditemukan pada abad 16 oleh Ambroïse Paré (1500-1590), ahli bedah jaman Renaissance. Kemudian pada abad 19 oleh Barfield, seorang ahli bedah dari Inggris, menghubungkan adanya infertilitas pria dengan varikokel. Setelah itu, para ahli bedah lain melanjutkan penemuan Bartfield bahwa adanya hubungan antara varikokel dengan infertilitas.

Diagnosis varikokel pada pria biasanya ditemukan secara tidak sengaja karena sering kali tidak menunjukkan gejala, biasanya ditemukan pada waktu melamar untuk menjadi polisi atau tentara. Sering kali, varikokel juga ditemukan sewaktu pasien memeriksakan diri ke dokter karena setelah bertahun-tahun menikah belum mempunyai anak juga.

FAKTOR PENYEBAB

Etiologi dari varicocele sampai saat ini tidak diketahui, tetapi diyakini terjadinya varikokel disebabkan oleh multi factorial. Beberapa teori telah dibuat untuk menjelaskan terjadinya varikokel dan juga dimana 90% dari varikokel terjadi pada sisi kiri. Teori-teori tersebut adalah :

· Kelainan congenital berupa tidak adanya katup pada vena testikularis kiri., yang seharusnya berfungsi untuk mencegah aliran retrograde darah.

· Variasi abnormal dari vena-vena testis, berupa ketidaksimetrisan bentuk dengan vena testikularis kanan yang langsung menuju vena cava inferior dan vena testikularis kiri menuju vena renalis kiri. Hal ini akan menyebabkan lambatnya aliran balik dari vena testikularis kiri.

· Fenomena “nutcracker”, yaitu vena renalis kiri tertekan antara arteri mensentrika superior dan aorta. Hal ini akan menyebabkan tingginya tekanan dari vena testikularis kiri yang menuju ginjal kiri.

· Peningkatan panjang dari vena testikularis kiri, vena sebelah kiri 8-10 cm lebih panjang dibandingkan vena testikularis kanan.

· Sudut yang lebih tajam pada vena testikularis kiri saat memasuki vena renalis kiri, sehingga tekanan pada vena testikularis kiri menjadi lebih tinggi.

Varikokel sebelah kanan dapat muncul bersamaan dengan yang kiri (bilateral varikokel), tetapi varikokel yang mengenai sisi sebelah kanan saja sangat jarang terjadi. Apabila hanyan mengenai sebelah kanan saja, kemungkinan terjadinya thrombosis atau oklusi dari vena cava inferior harus dipikirkan.

Varikokel bervariasi dalam ukuran, dan dapat di klasifikasikan menjadi 3, yaitu:

· Grade 0- subklinikal varikokel, tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisi, dapat dideteksi dengan USG atau venografi

· Grade 1- terdeteksi dengan palpasi(<1cm), biasanya dengan dibantu pasien melakukan valsava maneuver

· Grade 2 – dapat dengan mudah dideteksi dengan palpasi tanpa perlu melakukan maneuver valsava (1-2cm)

· Grade 3- dapat dideteksi hanya dengan inspeksi (>2cm)

Gejala klinis dan diagnosa

Pasien dengan varicokel biasanya tanpa gejala dan seringkali datang akibat sulit mempunyai anak setelah menikah beberapa tahun. Pasien juga bisa mengeluhkan adanya nyeri pada skrotum atau perasaan berat pada skrotum. Keluhan yang sering muncul pada varikokel adalah adanya perasaan adanya kantong pada skrotum” bag of worms”.

Terapi bedah merupakan terapi primer pada varikokel. Adanya varikokel tidak selalu merupakan indikasi untuk melakukan operasi. Karena efek samping dari operasi yang mungkin terjadi seperti kerusakan testis, evaluasi varikokel harus dilaksanakan dengan cermat sebelum diputuskan untuk melakukan operasi. Terapi untuk varikokel adalah teknik bedah minimal invasive seperti Oklusi perkutaneus dengan cara injeksi intravena material tertentu untuk menghentikan varikokel, laparoskopik varikokelektomi, dan juga dengan teknik bedah tradisional, menggunakan teknik ligasi.